RSS

Jumat, 05 Oktober 2012

Teori Keperawatan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1                         Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen  ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
            Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge).
            Keperawatan memiliki body of knowledge yang berbeda dengan ilmu pelayanan kesehatan lainya. Sebagai sebuah profesi mandiri, ilmu itu kemudian dikembangkan dan di aplikasikan dalam praktek keperawatan. Perkembangan profesi keperawatan saat ini tidak terlepas dari upaya ahli keperawatan yang mengembangkan berbagai konsep model teori keperawatan untuk memberikan arah bagi perawat dalam melaksanakan kegiatan praktek keperawatan.
            Dalam makalah ini penulis akan menyajikan beberapa teori dari 4 ahli dalam bidang keperawatan yaitu Imogene M.King, Callista Roy, Abraham Harold Maslow, dan Virginia Henderson.

1.2                         Rumusan masalah
                   Berdasarkan apa yang telah dijelaskan dan telah dituliskan pada latar belakang permasalahan maka penulis merumuskan permasalahan secara garis besar sebagai berikut:
1.      Apa perbedaan kebutuhan dasar manusia dari beberapa ahli yaitu Imogene M.King, Callista Roy, Abraham Maslow, Virginia Henderson ?
2.      Bagaimana para ahli menemukan teori tentang kebutuhan dasar manusia ?

1.3                         Tujuan
                   Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari makalah yang penulis buat adalah:
1.       Agar para pembaca khususnya perawat dapat mengetahui beberapa macam kebutuhan dasar manusia menurut para ahli.
2.      Agar para perawat dapat mengetahui analisa dari masing-masing teori tentang kebutuhan dasar manusia.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1.   Imogene M.King

Lahir               : Philadhelphia, 30 Januari 1923
Wafat              : 24 Desember 2007
Pendidikan   : 1.Sekolah Keperawatan di Louis pada tahun (1945-1948  mendapat gelar BSN dan MSN )
                          2.Gelar pendidikan kedokteran dari persatuan  guru Universitas Columbia tahun 1961
                          3.Menjadi professor tahun  (1971-1980) diUniversitas Loyola, Chicago

A.   ANALISA TEORI
       Tahapan prosedur analisa teori:
1.      Sumber Teori (Origins)
Dalam menemukan teori, King secara bertahap mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dimulai pada periode 1961-1966, yaitu tentang “Konsep Umum dari Perilaku Manusia” (General Concepts of Human Behavior). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan literatur. Pada tahun 1966- 1968, ia mengeluarkan artikel yang  berjudul “Kerangka Kerja Konseptual Keperawatan” (A Conceptual Framework for Nursing).
Pada suatu pertemuan King mengatakan “teori sistem dari ilmu perilaku mendukung pengembangan interaksi yang dinamis”. King megidentifikasi sistem yang dinamis dalam tiga sistem interaksi: personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga,  sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll) yang disebut dengan  Dynamic Interacting Systems.
2.      Makna (Meaning)
King mendefenisikan teorinya sebagai serangkaian konsep yang saling berhubungan dengan jelas dan dapat diamati dalam praktek keperawatan. Teori ini  membangun tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of Knowledge)
3.      Kecukupan Logis (Logical Adeguacy)
Konsep teori ini diprediksi dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, perkembangan iptek, sosial, ekonomi dan politik, karena sistem ini terbuka dan dinamis. Teori ini cukup logis karena beberapa konsep yang ada didukung oleh beberapa riset.
4.      Manfaat (Usefulness)
Perawat-perawat yang ingin mengaplikasikan teori ini pada praktek keperawatan, harus mempunyai pengetahuan dari konsep-konsep yang ada dalam teori pencapaian tujuan (Goal Attainment) dan memiliki kemampuan untuk membuat perencanaan keperawatan individu sambil mendorong partisipasi aktif pasien dalam fase pengambilan keputusan. Teori ini merupakan hasil riset dan dapat dikembangkan kembali melalui riset, sehingga teori ini masuk dalam desain kurikulum pendidikan keperawatan.
5.      Generalisasi (Generalizability)
Teori pencapaian tujuan dapat dipergunakan dan menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan, tetapi teori ini juga mempunyai keterbatasan khususnya penerapan pada keperawatan klien yang tidak mampu berinteraksi dengan perawat, contohnya: Klien koma, bayi baru lahir dan pada kasus-kasus psikiatri.
6.      Parsimony
Konsep-konsep dari teori pencapaian tujuan dapat dijelaskan secara mudah dan dapat dipahami meskipun cukup komplek dan defenisi yang dikemukakan cukup jelas.
7.      Testability
Teori ini dapat memprediksi suatu kejadian/phenomena dalam keperawatan melalui penetapan hypothesis dalam penelitian.

B.    THEORY OF GOAL ATTAINMENT (1971)
Imogene M.King mengawali teori ini melalui studi literatur  dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman dan menghadiri beberapa konferensi serta alasan-alasan dari beberapa pemikiran-pemikiran kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971 sebagai sebuah kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya.

Human being mempunyai tiga dasar kebutuhan kesehatan yang fundamental :
1.    Kebutuhan terhadap informasi kesehatan dan dapat dipergunakan pada saat dibutuhkan.
2.    Kebutuhan terhadap palayanan kesehatan bertujuan untuk pencegahan penyakit.
3.    Kebutuhan terhadap pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika individu tidak mampu untuk  membantu dirinya sendiri.

Menurut King intensitas dari interpersonal systems  sangat menentukan dalam menetapkan dan pencapaian tujuan keperawatan. Dalam interaksi tersebut terjadi aktivitas-aktivitas yang dijelaskan sebagai sembilan konsep utama, dimana konsep-konsep tersebut saling berhubungan dalam setiap situasi  praktek keperawatan, meliputi:
1.      Interaksi, King  mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari persepsi dan komunikasi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.
2.      Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial ekonomi, genetika dan latarbelakang pendidikan.
3.      Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung.
4.      Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu dalam pencapaian tujuan.  Yang termasuk dalam transaksi adalah pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.
5.      Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi pekerjaannya dalam sistem  sosial. Tolok ukurnya adalah hak dan kewajiban sesuai dengan posisinya. Jika terjadi konflik dan kebingungan peran maka akan mengurangi efektifitas pelayanan keperawatan.
6.      Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi akibat interaksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan pertukaran energi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.
7.      Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri individu. Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat aktivitas perilaku yang kondusif untuk membantu individu mencapai kematangan.
8.      Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang akan datang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.
9.      Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada dimanapun sama. Ruang adalah area dimana terjadi interaksi  antara perawat dengan klien.
 
  
2.1.   Callista Roy
Lahir                        :  Los Angeles (California), 14 oktober 1939
Wafat                       : Tahun 1984
Pendidikan            :  Memulai Pendidikan di tanah kelahirannya Los Angeles California. Menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College. Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles.

A.   ANALISA TEORI
1.      Manusia utuh dan sehat
2.      Individu mampu memenuhi kebutuhan biopsikososialnya
3.      Orang menggunakan koping baik negatif/positif
4.      Untuk beradapatasi individu berespon pada kebutuhan fisiologis, konsep diri positif, mandiri, peran, dan berfungsi secara optimal integritas
5.      Sehat-sakit untuk koping yang efektif memelihara proses adaptasi

B.    Elemen Model Adaptasi CALLISTA ROY
       Terdapat lima elemen keperawatan model adaptasi Roy, yaitu :
1.      Konsep Person (manusia yang menerima asuhan keperawatan)
             Person adalah individu,keluarga kelompok atau masyarakat luas dan masing-masing sebagai sistem adaptasi yang holistic. Roy memandang orang secara menyeluruh atau holistic sebagai suatu kesatuan yang hidup secara konstan dan melakukan interaksi yang menyebabkan perubahan baik internal maupun eksternal. Tingkat adaptasi person tergantung dari stimulus yang diterima dan yang masih di adaptasi secara normal,di mana rentang respon cukup luas bagi setiap orang dan tingkat adaptasi seseorang selalu berubah di karenakan pengaruh oleh mekanisme koping yang di miliki orang tersebut. Jadi konsep person yaitu manusia yang menerima asuhan keperawatan.

     Empat fungsi mode yang di kembangkan oleh roy terdiri dari :
·         Mode fungsi fisiologis
Mode fungsi Fisiolaogis mengenali tentang penggunaaan seluruh system fisiologis yang ada pada tubuh manusia.
·         Mode konsep diri
Mode konsep diri mengenali pola-pola nilai,kepercayaan,dan emosi sehubungan dengan ide-ide pribadi.perhatian ini di berikan kepada fisik personal dan moral etik pribadi.
·         Mode fungsi peran
Mode fungsi peran mengenali pola-pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain yang di cerminkan oleh peran primer,sekunder dan tersier.fokusnya pada peran identitas dan peran keunggulan.
·         Mode interpenden
Mode ini mengenali pola-pola manusia tentang nilai kasih sayang,cinta kasih dan ketegasan dimana proses ini melalui hubungan interpersonal pada tingkat perorangan atau kelompok.

2.      Tujuan keperawatan
Tujuan keperawatan menurut roy adalah untuk meningkatkan respon adpatasi dalam hubungannya dengan empat mode adaptif. Tingkat adaptasi seseorang ditentukan oleh fokal, contextual, dan residual stimulus. Fokal stimulus adalah yang langsung berhadapan dengan seseorang yang mempunyai pengaruh kuat pada seseorang, contextual stimulus adalah semua stimulus yang di alama seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi yang dapat di ukur,di observasi dan secara subyektip di laporkan.residual stimuli adalah ciri tambahan yang ada relevan dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk di observasi.

3.      Konsep sehat
Sehat direvisikan oleh Roy sebagai suatu keadaan dan proses terintegrasi di dalam tubuh seseorang secara keseluruhan.integritas seseorang di ekspresikan melalui kemampuan memunuhi tujuan untuk kelangsungan kehidupan dan keunggulan. Perawat menggunakan konsep model adaptasi Roy tentang konsep sehat sebagai tujuan mengetahui prilaku seseorang.
           
4.      Konsep ingkungan
Lingkungan di devinisikan sebagai semua kondisi ,keadaan dan pengaruh sekitar yang mempengaruhi perkembangan prilaku seseorang atau kelompok.stimulus lingkungan internal dan eksternal merpakan  area study keperawatan.

5.      Kegiatan keperawatan
Model adaptasi roy memberikan petunjuk untuk perawat dalam mengembangkan proses keperawatan. Elemen dalam proses keperawatan menurut roy meliputi pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tujuan, intervensi dan evaluasi, langkah-langkah tersebut sama denga proses keperawatan secara umum.

2.2.    Abraham H.Maslow

Lahir                        : Brooklyn (New York), 1 April 1908
Wafat                       : 8 Juni 1970
Pendidikan            : Jurusan Psikologi Universitas Wisconsin, Pernah Mengajar di Universitas Brandeis

A.   KEBUTUHAN DASAR BPSS (BIO-PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL)
            Rumusan “bio-psiko-sosio-spiritual” dipopulerkan oleh American Psychiatric Association (APA) yang merupakan empat aspek batasan sehat menurut WHO, tahun 1984. Dalam paradigma keperawatan, manusia dipandang sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang utuh dan unik, meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Dan dalam kehidupannya, manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi termasuk kebutuhan pengakuan harkat dan martabat untuk mencapai keseimbangan sesuai dengan tahap tumbuh kembang.
1.      Kebutuhan Biologik
Mengandung arti fisik (tubuh/jasmani) yang dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan makanan/zat bergizi, bebas dari penyakit/gangguan.Kebutuhan fisik ini meliputi Oksigen/Udara ,Nutrisi, Eliminasi, Istirahat/tidur, Kegiatan/Aktivitas, dan Seksual.
2.      Kebutuhan Psikologik
Kebutuhan psikologik atau kebutuhan emosional dibutuhkan oleh semua usia antara lain kebutuhan untuk memberi cinta, merasakan cinta, dicintai, diperlakukan dengan hormat, adanya intimasi (perasaan dekat dengan seseorang lain), memberi sentuhan, dan menjadi pendengar yang baik.
3.      Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial dipenuhi dengan berinteraksi dengan orang lain dan kesempatan untuk bebas mengekspresikan diri.
4.      Kebutuhan Spritual
Pentingnya agama dalam kesehatan dapat dilihat dari batasan WHO, 1984 yang menyatakan bahwa aspek agama (spiritual) merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya.

B.    HIRARKI MASLOW
            Hierarki diartikan sebagai proses atau sistem yang menempatkan materi (benda-benda) dan orang menurut derajat / urutan tingkatan pentingnya. Hierarki kebutuhan adalah penempatan persyaratan atau keperluan fungsi manusia berdasarkan derajat (urutan) tingkatan pentingnya. Pada tahun 1970, Maslow telah mengembangkan suatu tingkatan atau hierarki kebutuhan manusia yang terdiri atas lima kategori, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

1.      KEBUTUHAN FISIOLOGIS (PHYSIOLOGY NEEDS)
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan untuk mempetahanka kehidupan/kelangsungan hidup. Kebutuhan fisiologis/biologis/fisik ini harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lain.
                 Jenis Kebutuhan fisiologis seperti yang dikembangkan oleh Khalish, 1973 terdiri atas:
Kebutuhan akan udara (oksigen), Kebutuhan cairan dan elektrolit, Kebutuhan nutrisi, Kebutuhan eliminasi, Kebutuhan istirahat dan tidur, Kebutuhan pakaian, Kebutuhan regulasi suhu badan, Kebutuhan kebersihan diri, Kebutuhan makan dan minum, Kebutuhan melaksanakan aktivitas/kegiatan, Kebutuhan eksplorasi dan manipulasi, Kebutuhan seksual, Kebutuhan tempat berlindung.

2.      KEBUTUHAN RASA AMAN (SAFETY NEEDS)
Kebutuhan rasa aman adalah kondisi yang membuat seseorang merasa aman dan ada kaitannya dengan kepastian untuk hidup bebas dari ancaman dan bahaya.
Jenis Kebutuhan rasa aman dan keselamatan seperti yang dikembangkan oleh Khalish (1973) terdiri atas:
Bebas dari bahaya yang disebabkan oleh penyakit, Bebas dari rasa takut, Bebas dari bahaya bahan-bahan kimia, Bebas dari bahaya-bahaya yang mengancam tubuh, Bebas dari ancaman psikologis, Bebas dari bahaya-bahaya yang disebabkan oleh suhu, Bebas dari bahaya-bahaya yang disebabkan oleh fisik dan elektrik, Memiliki lingkungan yang teratur dan dapat dikelola dengan baik, Memiliki lingkungan hidup yang stabil.

3.      KEBUTUHAN DICINTAI DAN MENCINTAI (BELONGING AND LOVE NEEDS)
Kebutuhan dicintai, mencintai, dan memiliki/dimiliki yaitu kebutuhan untuk memberikan dan menerima rasa cinta sayang dan memiliki.
Jenis Kebutuhan dicintai, mencintai, dan dimiliki seperti yang dikembangkan oleh Khalish, 1973 terdiri atas:
Memberikan dan menerima cinta dan kasih sayang, Membutuhkan teman hidup dan bergaul, Membutuhkan hubungan interpersonal/restu dari orang lain, Membutuhkan perlakuan yang halus/ hubungan yang hangat, Membutuhkan kebersamaan/ persahabatan/ keakraban, Membutuhkan pergaulan yang intim/ bersatu dengan yang dicintai.
                   
4.      KEBUTUHAN HARGA DIRI ( ESTEEM NEDS )
Harga diri adalah perasaan, perilaku dan mengatahui bahwa individu berhak untuk memilih apa yang dikehendaki sebagian dari kehidupannya dan mengambil sikap untuk melakukan tindakan yang dipilih diberbagai area kehidupan individu yang akan membuat perasaan tentang diri sendiri menjadi lebih baik dan lebih percaya diri.
                 Maslow ( 1970 ) mengidentifikasi dua jenis kebutuhan harga diri yaitu :
1. Keinginan untuk pencapai, kompetensi dan mengusai kegiatan-kegiatan profesional dan pribadi.
2. Keinginan untuk beribawa, status, merasa penting dan pengakuan.

                 Harga diri dapat diperoleh dari diri sendiri dan dari orang lain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain. Manusia cenderung bersikap negatif, walaupun cinta dan mengakui kemampuan dirinya namun jarang mengekspresikannya. Sebagai perawat diharapkan dapat merubah sikap negatif tersebut menjadi sikap positif yang merasa dirinya berharga. 

5.      KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI ( SELF ACTUALIZATION NEEDS )
Aktualisasi diri adalah kesadaran akan diri berdasarkan atas observasi mandiri, termasuk persepsi masa lalu akan diri dan perasaannya. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan bakatnya, ingin berprakarsa, mengeluarkan ide atau gagasan, untuk terus berkenbang dan berubah, serta berusaha kearah tujuan masa depan. Kebutuhan aktualisasi ini dapat disebut pula sebagai realizatoin needs.
                 Jenis kebutuhan aktualisasi diri seperti duikembangkan oleh khalish, 1973 terdiri atas :
Kebutuhan pengenalan diri sendiri / peningkatan proses belajar, Kebutuhan penerimaan diri sendiri atau kemampuan mengatasi masalah, Kebutuhan pernyataan diri sendiri atau sadar akan potensinya ( cendurung kepada pembaharuan ), Kebutuhan hubungan interpersonal yang mendalam, Kebutuhan pemenuhan diri sendiri / lebih menyukai hal-hal yang komplek dari pada yang sederhana, Kebutuhan akan presepsi yang sehat dan realities, Kebutuhan pengembangan diri sendiri secara maksimum / ekspresi diri / peningkatan kreatifitas.

           
2.3.    Virginia Henderson

Lahir                        :  Kansas, 30 November 1897
Wafat                       :  Branford Conecticut, 19 maret 1996
Pendidikan            : Pada tahun 1918 ia belajar keperawatan di sekolah keperawatan militer di Washington DC. dan lulus pada 1921. Sejak 1923 ia menjadi asosiat  riset di Yale University School of Nursing, ia menerima gelar Honorary Doctoral dari Catholic University America, Pace University, University Rochester, University Western Ontario dan Yale University. Kemudian ia meraih gelar BS (1932) dan MA (1934) di Columbia University. Bukunya yang dipublikasikan antara lain The Principles and Pratice of Nursing (1939), Basic Principles of Nursing Care (1960) dan The Nature of Nursing (1966).

A.    Konsep Utama Teori Henderson
1.      Manusia
Henderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian.  Kebutuhan dasar  manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan keperawatan. Keempat belas kebutuhan dasar manusia dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori yaitu komponen kebutuhan biologi, psikologis dan spiritual. Henderson juga menyatakan bahwa pikiran dan tubuh  manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Insiseparable). Sama halnya dengan klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (Unit).
2.      Keperawatan
Perawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempuyai fungsi independence di dalam penanganan keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia, perawat harus memiliki pengetahuan  biologis maupun sosial.
3.      Kesehatan
Sehat adalah kualitas  hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit.
4.      Lingkungan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yang terkait dengan aspek lingkungan. Menurut                      Henderson, hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga angkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri.
B.       Komponen-komponen Yang mendasari Model  Keperawatan Virginia Henderson
1.      The Activities of Living
Defenisi keperawatan menurut Virginia Henderson (1996) adalah fungsi unik dari keperawatan adalah  membantu individu  baik sehat atau sakit dalam melaksanakan aktivitas yang mendukung kesehatan, penyembuhan atau meninggal dunia dengan damai dimana individu tersebut melakukannya dengan mandiri saat individu tersebut memiliki kekuatan, kemauan  atau pengetahua.
2.      Keyakinan dan Tata Nilai
Perawat merupakan penolong utama individu dalam melaksanakan aktivitas penting untuk memelihara dan memulihkan kesehatan atau meninggal dunia dengan damai, dimana bantuan yang diberikan oleh perawat dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kekuatan atau kemauan klien melaksanakan 14 komponen keperawatan dasar.

       Kebutuhan Pasien (14) menurut Virginia Henderson
1.      Bernafas secara normal
2.      Makan dan minuman cukup / adekuat
3.      Eliminasi
4.      Bergerak dan mempertahankan  posisi yang dikehendaki
5.      istirahat dan tidur
6.      Memilih  baju yang cocok, cara berpakaian : berpakaian dan melepas                                    pakain
7.      mempertahankan temperatur tubuh dan rentang normal
8.      Menjaga tubuh tetap rapi dan bersih
9.      Menghindari bahaya dari lingkungan
10.  Berkomunikasi dengan orang lain
11.  beribadah menurut keyakinan
12.  Bekerja menjanjikan prestasi
13.  Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14.  Belajar menggali atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal.

BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang utuh dan unik, meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual dan dengan segala kelemahannya tak kan terlepas dari bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Teori para ahli tersebut sangat diperlukan dan membantu dalam praktek keperawatan, serta mendukung dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Oleh karena itu dalam melaksanakan upaya perawatan, perawat harus dapat mengaplikasikan teori para ahli dengan benar karena dari teori beberapa ahli tersebut terdapat kekurangan dan kelebihannya masing- masing.

3.2.Saran
Mungkin dalam penyelesaian makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi ejaan, tulisan, maupun isi. Oleh karna itu, di sini kami sebagai penyusun merasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun  agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.




DAFTAR PUSTAKA

http ://Nursing – Aliyun.Blogspot. com  22 Desember 2009

Potter, Perry. 1999. Fundamental Of Nursing: concepts, process, and practice. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.